Jelangkung adalah boneka roh yang bisa hidup dan cara memanggilnya dengan bernyanyi mengupcapkan datang tidak jemput, pulang tidak diantar. Boneka hantu ini telah menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia, terutama di daerah pulau Jawa dan Bali.
Menurut sejarah, jelangkung berasal dari tradisi animisme dan dinamisme yang dianut oleh masyarakat Indonesia pada zaman dahulu. Boneka ini dibuat dari kayu atau benda lainnya, dan kemudian diisi dengan roh jahat atau roh leluhur. Pada mulanya tujuan dari pembuatan boneka roh ini adalah untuk menghormati roh leluhur dan meminta perlindungan dari mereka tetapi semakin kesini digunakan masyarakat untuk menanyakan kepentingan pribadi mereka seperti nomor togel ataupun hanya untuk bermain-main saja.
Boneka roh ini mulai dianggap sebagai boneka hantu yang menghantui masyarakat. Banyak orang yang mengklaim telah melihat roh keluar dari boneka roh ini di berbagai tempat, seperti di rumah, di jalan, atau di tempat-tempat lainnya. Mereka mengatakan bahwa jelangkung dapat bergerak sendiri dan melakukan berbagai hal yang tidak dapat dijelaskan.
Cerita Horor di Masyarakat Tentang Jelangkung
Salah satu legenda tentang jelangkung yang paling terkenal adalah tentang seorang gadis yang membeli boneka boneka roh ini di pasar malam. Gadis itu tidak tahu bahwa boneka tersebut telah diisi dengan roh jahat, dan akhirnya boneka itu mulai bergerak sendiri dan melakukan berbagai hal yang tidak dapat dijelaskan.
Gadis itu akhirnya ketakutan dan membuang boneka tersebut ke sungai. Tapi, boneka itu tidak hilang begitu saja. Ia kembali ke rumah gadis itu dan mulai mengganggu keluarganya.
Cerita horor tentang jelangkung tidak hanya berhenti di situ. Banyak orang yang mengklaim telah diikuti oleh arwah dari boneka roh ini , dan akhirnya mengalami berbagai hal yang tidak dapat dijelaskan. Ada juga yang mengklaim telah melihat boneka roh ini bergerak sendiri dan melakukan berbagai hal yang tidak dapat dijelaskan.
Jelangkung di Era Masyarakat Modern
Di era modern ini, jelangkung tidak hanya dipercaya sebagai boneka hantu yang menghantui masyarakat, tapi juga sebagai simbol dari kepercayaan dan tradisi masyarakat Indonesia. Banyak orang yang masih mempercayai bahwa boneka roh ini dapat bergerak sendiri dan melakukan berbagai hal yang tidak dapat dijelaskan.
Namun, dengan perkembangan teknologi dan informasi, kisah horor tentang jelangkung juga berevolusi. Banyak orang yang membuat konten tentang boneka roh ini di media sosial, seperti video, foto, dan cerita horor yang membuat orang lain takut dan penasaran.
Salah satunya adalah mereka membawa boneka roh dan bermain di puncak gunung lawu. Banyak orang yang percaya bahwa Gunung Lawu adalah salah satu tempat yang paling angker di Indonesia, dan bermain jelangkung di sana dapat membuat kamu merasakan keseraman yang luar biasa.